Konsep Dasar Pemrograman

baca 5 menit
Konsep Dasar Pemrograman

Belajar pemrograman bukanlah hal yang sulit. Tidak sesulit belajar bahasa yang harus menghafal, tidak juga sesulit belajar matematika yang wajib menghitung.

Inti dari pemrograman adalah memberi instruksi alias menyuruh komputer untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan.

Selama instruksi yang kita berikan jelas, maka komputer pasti bisa menyelesaikannya. Sekarang masalahnya adalah, bagaimana cara memberi instruksi pada komputer?

Kita bisa memberi instruksi pada komputer dengan membuat program. Program ini sebenarnya tidak lebih dari kumpulan instruksi yang kita tulis dengan bahasa pemrograman.

Seperti yang kita ketahui, bahasa manusia memiliki aturan dan konsep dasar seperti susunan kata, penggunaan tanda baca, hingga penyusunan paragraf. Hal ini juga berlaku pada bahasa komputer alias bahasa pemrograman.

Konsep dasar tersebut antara lain:

  • Variable dan tipe data;
  • Struktur kontrol;
  • Fungsi atau sub program;
  • dan Sintaks.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan bahas satu per satu konsep dasar tersebut secara singkat saja. Untuk lebih lengkapnya akan kita bahas di masing-masing artikel.

📦 Variabel dan Tipe Data

Variable adalah “tokoh utama” dari sebuah program. Tidak peduli bahasa pemrograman apapun, pasti semua memiliki konsep variable. Apa itu variable? Nih definisi comotan dari wikipedia

… variabel adalah lokasi penyimpanan dan terkait nama simbolis yang berisi beberapa kuantitas yang diketahui atau tidak diketahui atau informasi, nilai. sumber: wikipedia

Sederhananya, variable merupakan wadah untuk menyimpan data yang nantinya dapat digunakan lagi dengan melakukan perujukan.

Pada pemrograman, setiap data punya bentuknya masing-masing, dan setiap bentuk itu perlu wadah yang berbeda.

Bentuk dari data ini disebut dengan istilah tipe data.

Sebagian besar bahasa pemrograman memiliki tipe data standar yang kurang lebih sama. Tipe data standar adalah tipe data yang sudah ada dan tertanam secara default pada bahasa pemrograman.

Beberapa diantaranya yaitu:

  • integer: Untuk menyimpan angka bulat (contoh: 1, 2, 90)
  • float: Untuk menyimpan angka desimal (contoh: 2.5, 3.14, 2.71)
  • string: Untuk menyimpan huruf dan kumpulan huruf (contoh: “a”, “ikan”, “Inva si kode”)
  • byte: Untuk menympan data mentah seperti gambar dan teks
  • boolean: Untuk menyimpan data logika yaitu true dan false
  • array: Untuk menyimpan kumpulan variable dengan tipe yang sama

Selain tipe data standar, beberapa bahasa pemrograman mempersilahkan programmer untuk membuat tipe datanya sendiri. Tipe data ini disebut dengan tipe data bentukan.

🔀 Struktur Kontrol: Percabangan

Lanjut, ada percabangan.

Percabangan merupakan salah satu jenis dari struktur kontrol yang berfungsi untuk melakukan pengambilan keputusan berdasarkan kondisi boolean.

Kata kunci dalam percabangan ada 2 yaitu kondisi dan keputusan.

Contoh percabangan di dunia nyata:

jika (hari ini hujan) maka (aku akan tidur saja)
      └─ kondisi            └─ keputusan

Dengan percabangan, kita menginstruksikan komputer untuk menjalankan perintah tertentu jika suatu kondisi terpenuhi. Kondisi ini disebut dengan kondisi boolean.

Apa itu kondisi boolean?

Di poin sebelumnya sudah disebutkan bahwa boolean merupakan salah satu tipe data. Tipe data yang satu ini spesial, karena hanya dapat diisi dengan 2 nilai saja yaitu true dan false. Nilai inilah yang disebut dengan kondisi boolean.

Untuk mendapatkan kondisi boolean kita perlu sebuah pernyataan terlebih dahulu. Pernyataan ini disebut dengan ekspresi boolean. Apaan lagi tuh? 😢

Sederhananya, ekspresi boolean adalah operasi perbandingan (lebih dari, kurang dari, dan sama dengan) dan operasi logika (AND, OR, dan NOT). Kebanyakan bahasa pemrograman menggunakan tanda berikut ini:

  • >: lebih dari
  • <: kurang dari
  • >=: lebih dari atau sama dengan
  • <=: kurang dari atau sama dengan
  • ==: sama dengan
  • !=: tidak sama dengan
  • && atau and: operator logika AND
  • || atau or: operator logika OR
  • ! atau not: operator logika NOT

Pada umunya struktur percabangan ditandai dengan klausa if diikuti dengan perintah yang akan dijalankan jika kondisi bernilai true.

Contoh percabangan dengan bahasa Python:

python
if (nilai >= 94):
  print("bagus sekali")

Tidak perlu jadi programmer untuk bisa membaca kode itu, iya kan? 😉

🔄 Struktur Kontrol: Perulangan

Konsep pemrograman selanjutnya adalah perulangan. Sama seperti percabangan, perulangan juga termasuk dari struktur kontrol.

Perulangan berfungsi untuk mengulang-ulang sesuatu selama suatu kondisi boolean masih terpenuhi.

Kadang kala, ketika memprogram kita perlu melakukan sesuatu yang repetitif. Contohnya saja mencetak angka dari 1 sampai 5. Tentu saja bisa dilakukan secara manual. Contohnya:

python
print(1)
print(2)
print(3)
print(4)
print(5)

Menulis kode seperti itu sah-sah saja memang. Tetapi itu kan cuma sampai 5 saja, coba bayangkan kalau kita ingin mencetak 1000 angka.

Dengan menggunakan perulangan, kita tidak perlu repot menulis banyak baris kode. Komputer akan dengan senang hati mengeksekusi perintah berulang dengan struktur kontrol perulangan.

Pada pemrograman, perulangan biasanya ditandai dengan keyword for dan while. Berikut ini contoh perulangan for pada bahasa Python untuk mencetak angka 1 sampai 999:

python
for number in range(1, 1000):
  print(number)

Lebih simpel dan lebih mudah dibaca kan.

🧮️ Fungsi atau Sub Program

Selanjutnya ada fungsi atau sub program.

Fungsi atau sub program merupakan cara untuk memecah masalah yang besar menjadi beberapa masalah yang lebih kecil agar lebih mudah diselesaikan. Selain itu, fungsi juga dapat digunakan kembali sehingga kode kita menjadi lebih efisien.

Mungkin kalian pernah mendengar istilah “fungsi” di matematika. Contohnya begini:

f(x)=x2+x+1f(x)=x^2+x+1

Pada pemrograman kurang lebih juga seperti itu. Hanya saja variable yang dapat dimasukkan tidak terbatas pada angka saja. Bisa data apapun sesuai dengan tipe data yang sudah disebutkan sebelumnya.

Pada Python, fungsi matematika tersebut dapat dituliskan menjadi seperti ini:

python
def f(x):
  return x*x + x + 1

Variable dalam fungsi (dalam hal ini x) pada pemrograman disebut dengan istilah parameter. Satu fungsi dapat menerima tidak hanya 1 parameter saja, namun bisa lebih dari itu atau tanpa parameter sama sekali.

python
def nama_lengkap(nama_depan, nama_belakang):
  return nama_depan + " " + nama_belakang

Itu adalah contoh fungsi dengan 2 parameter yang berfungsi untuk menggabungkan nama depan dan nama belakang menjadi nama lengkap.

✍️ Sintaks

Yang terakhir nih. Jika poin-poin sebelumnya bersifat umum untuk semua bahasa pemrograman, poin yang satu ini merupakan satu hal khusus dan merupakan ciri khas dari setiap bahasa pemrograman.

Dalam berbahasa, sintaks merupakan aturan tata bahasa. Otomatis setiap bahasa memiliki sintaksis yang berbeda.

Hal ini juga berlaku pada bahasa pemrograman. Setiap bahasa pemrograman memiliki sintaks yang unik satu sama lain. Walaupun kadang ada yang punya kesamaan, seperti c dan c++ yang ibaratnya mirip dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu.

Berikut ini adalah kode untuk menampilkan teks “Hello World” dengan beberapa bahasa yang berbeda:

Contoh kode C/C++:

cpp
#include<stdio.h>
int main(){
    printf("Hello World\n");
  return 0;
}

Contoh kode Python:

python
print("Hello World")

Contoh kode Pascal:

pascal
program Hello_World;
begin
  writeln('Hello World');
end.

Tak jarang ketika berbicara tentang “belajar pemrograman” kita cenderung menjurus pada belajar sintaks ini. Memang tidak salah, tapi tetap harus ingat bahwa bahasa pemrograman adalah alat untuk menyelesaikan masalah. Sehingga tidak peduli bahasa apa yang digunakan selama masalah bisa terselesaikan.

Memang banyak sekali bahasa pemrograman di luar sana. Tetapi jangan terlalu berambisi untuk menjadi polyglot bahasa pemrograman. Cukup pahami 1 bahasa saja beserta konsep-konsepnya secara mendalam, maka bahasa yang lain akan mudah bisa kita kuasai.

Happy Coding 👋